Kemenperin Perkuat Wirausaha Industri Lewat Kolaborasi Lintas Sektor
Publish tanggal : 02 July 2025 15:00:00

Jakarta, 2 Juli 2025 – Di tengah ekonomi global yang penuh tantangan,
sektor Industri Kecil
Menengah (IKM) terus menunjukkan daya tahan dan menjadi
penggerak utama ekonomi nasional. Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun
2025 diperkirakan tetap stabil di kisaran 4,7–5,5 persen,
dengan IKM memainkan peran sentral dalam menopang Produk Domestik Bruto (PDB), menyerap lebih dari 97% tenaga kerja, serta menciptakan nilai bisnis yang diperkirakan mencapai US$130 miliar atau Rp2.194 triliun. Namun demikian, untuk mencapai potensi maksimal tersebut, kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci penting. Di era transformasi industri dan digitalisasi yang cepat, penguatan kapasitas SDM dan kolaborasi lintas sektor menjadi fondasi dalam mewujudkan wirausaha industri yang mandiri, inovatif, dan berkelanjutan.

Mengawali semester kedua tahun 2025, Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta, di bawah naungan Kementerian Perindustrian, hari ini secara resmi menyelenggarakan Kickoff Inkubator Bisnis Balai Diklat Industri Jakarta Tahun 2025. Acara ini mengusung tema “Adaptif, Kolaboratif dan Berorientasi Layanan dalam Membangun Wirausaha Mandiri yang Berkelanjutan,” menandai komitmen kuat pemerintah dalam mengoptimalkan potensi wirausaha industri sebagai pilar utama ekonomi nasional.
Kepala BPSDMI, Masrokhan,
menegaskan, “Salah satu modal utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi adalah
kontribusi dan kualitas sumber daya manusia, akselerasi wirausaha industri ini
harus dibarengi dengan peningkatan kapasitas manusia dan sinergi antar-lembaga.
Tapi kita tidak bisa
melakukannya sendiri—kolaborasi lintas instansi, sektor, dan daerah menjadi
sangat krusial. Kolaborasi bukan hanya soal berbagi tugas, tetapi juga bertukar
wawasan, menjalin kemitraan strategis, dan merancang masa depan industri
Indonesia secara bersama.”
Acara peluncuran dihadiri oleh para pemangku kepentingan,, termasuk
perwakilan dari Bank Indonesia, Kementerian UMKM, Dinas Perindustrian, Dekranas
Pusat bidang Manajemen Usaha, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian
Perindustrian, serta sejumlah praktisi dan pelaku bisnis di bidang fashion dan
industri kreatif. Kehadiran berbagai pihak ini menegaskan komitmen dalam
memperkuat ekosistem IKM nasional.
Program inkubator bisnis ini dirancang khusus untuk mengembangkan wirausaha
industri di sektor Fashion, Custom Made, produk tekstil, aksesori otomotif,
kerajinan logam, dan batik. Dari 272 pendaftar yang berasal dari 14 daerah
berbeda di seluruh Indonesia, nantinya akan terpilih 6 wirausha indistri yang
akan mendapatkan pendampingan intensif untuk mengembangkan bisnis mereka.
Irwansyah Putra, Asisten Deputi Inkubasi dan Digitalisasi wirausaha
Bisnis, Kementerian UMKM menyampaikan, “Inkubator bisnis sebagai platform
strategis yang mampu menyatukan jejaring dan menjadi aksi nyata untuk mencetak
wirausaha yang tidak sekadar bertahan, tapi mampu tumbuh dan naik kelas. Bukan
hanya soal peningkatan omzet, melainkan proses pembentukan karakter wirausaha
yang tangguh dan berdaya saing.“


BDI Jakarta juga membangun sinergi strategis dengan Bank Indonesia, di mana
model inkubasi difokuskan pada penguatan rantai pasok industri secara
menyeluruh, dari hulu ke hilir. Setelah sebelumnya, sukses berkolaborasi dengan
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Morowali dalam program Diklat
3in1, yang mengintegrasikan pelatihan, sertifikasi, dan penempatan kerja
sebagai bagian dari penguatan SDM industri daerah.
Kepala Grup Ekonomi Keuangan Inklusif, Dewi Rosita menyampaikan,
“Melalui kebijakan strategis seperti pelonggaran likuiditas, penerapan QRIS,
dan penyesuaian MDR, Bank Indonesia mendorong digitalisasi IKM agar pencatatan
keuangan lebih rapi dan transparan. Upaya ini diperkuat melalui kolaborasi
dengan BDI Jakarta guna mendukung para wirausaha ini bisa memperluas akses
pasarnya secara berkelanjutan.”
Kepala BDI Jakarta, Ali Khomaini menambahkan, “Inkubator bisnis ini
tidak hanya menjadi ruang pengembangan usaha, tetapi juga wadah pertumbuhan
ekosistem industri.
Mereka tak hanya butuh pelatihan, tetapi juga jejaring, teknologi, pendampingan
bisnis, dan akses pasar. Program menjadi bagian dari strategi jangka panjang
BDI Jakarta dalam mendukung wirausaha industri naik kelas melalui pendekatan
kolaboratif,”.


Dengan program ini, Kementerian Perindustrian menunjukkan bahwa
pengembangan wirausaha industri bukan sekadar agenda sektoral, melainkan bagian
dari strategi pembangunan nasional yang inklusif, adaptif terhadap perubahan,
dan berorientasi pada keberlanjutan. Industri kini tidak lagi hanya berfokus
pada ekstraksi sumber daya, tetapi telah berevolusi menjadi penggerak strategis
dalam membentuk masa depan ekonomi. Dengan transformasi digital, dukungan
pemerintah, kesadaran lingkungan, inovasi teknologi, dan tentu saja kolaborasi
lintas instansi dan lembaga, Indonesia siap menempa wirausaha-wirausaha tangguh
yang akan menjadi pilar ekonomi berkelanjutan di masa depan.
Contact Us
Balai Diklat Industri Jakarta
Balai Diklat Industri Jakarta
Jl. Balai Kimia No.1 A, Pekayon, Kec. Ps. Rebo, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13710
bdijakarta@kemenperin.go.id
(021) 87703067